Jumat, 19 April 2024

Penerimaan Peserta Didik Baru Sistem Zonasi, Dinilai Rentan Kecurangan dan Menuai Protes

Berita Terkait

batampos.co.id – Sistem zonasi yang diterapkan pada proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk jenjang SD dan SMP dinilai mencederai asas keadilan untuk mendapatkan pendidikan.

Tidak hanya itu pola tersebut dinilai berpotensi menimbulkan konflik karena banyak calon siswa dari keluarga kurang mampu yang lokasinya jauh dari sekolah tidak akan diterima di sekolah negeri.

Hal ini diutarakan Sekretaris Komisi IV DPRD Batam Udin P Sihaloho. ”Kita berupaya menonjolkan prestasi anak, tapi dengan sistem ini malah banyak yang kemudian tak diterima karena alasannya jauh dari sekolah,” ujar Udin, Rbau (29/5/2019).

Menurut Udin, PPDB dengan sistem zonasi juga berpotensi akan ada praktik kecurangan baru. Antara lain, orangtua calon siswa bisa jauh-jauh hari memindahkan domisili anaknya agar dekat dengan sekolah.

Orangtua murid dan anaknya antre mendaftarkan anaknya di SMPN 26, Batuaji, Selasa (14/5). Foto: Dalil Harahap/batampos.co.id

”Misalnya enam atau delapan bulan sebelumnya dipindahkan ikut saudaranya biar bisa masuk zonasi,” terangnya. Belum lagi, sambung politikus PDIP tersebut, potensi sekolah mempermainkan calon siswa agar mau membayar sehingga bisa diterima di suatu sekolah.

”Dengan pendaftar mencapai 800-an orang tapi yang akan diterima hanya 300-an, potensi panitia meminta uang agar anak bisa diterima itu terbuka sekali,” ujarnya.

Wati, orangtua calon siswa yang mendaftar di SMPN 29 Batam di Tanjungsengkuang mengeluh. Itu dikarenakan nama anaknya tergeser dari sistem informasi PPDB di sekolah meski belum dilakukan pengumuman secara resmi. Padahal, jarak rumahnya ke sekolah tak sampai satu kilometer (km). Baca Juga: Pendaftar PPDB di SMPN 3 Membludak, di SMPN 20 Kekurangan Pendaftar

Awalnya ada, tapi lama-lama tergeser terus. Apalagi anak tetangga rumah saya yang rumahnya hanya berjarak tiga meter malah sudah terlempar dari sistem sejak beberapa hari lalu,” kata Wati, Rabu (29/5).

Menurutnya, penerimaan siswa dengan sistem zonasi sekitar 90 persen dinilai tak berpihak pada calon siswa yang rumahnya sedikit lebih jauh dari sekolah.

”Padahal kami ini dari keluarga yang pas-pasan, kalau mau ke sekolah swasta mahal,” keluhnya. Tak hanya itu, ia juga menyayangkan anaknya yang mendapat nilai lumayan tinggi dari bangku SD, namun tak dipakai sebagai pertimbangan saat masuk SMP.

”Dulu kita suruh mereka semangat belajar biar nilai bagus dan diterima di sekolah yang diinginkan, tapi ini malah enggak dipakai,” ucapnya lirih.

Ranking Diterima Berdasar Jarak

Ketua Panitia PPDB SMPN 3 Batam, Siti Rahmi, mengatakan, selama membuka pendaftaran kurang lebih dua minggu, akhirnya pendaftaran resmi ditutup. Sebanyak 754 siswa mendaftar di SMPN 3 Batam.

Dari jumlah itu, siswa yang diterima hanya 396 siswa. ”Kalau nomor antrean yang sudah diambil mencapai seribu lebih. Namun yang mengembalikan formulir itu ada 800 siswa. Namun di te-ngah proses PPDB berkurang menjadi 754 siswa,” kata dia.

Perempuan yang akrab disapa Ami ini menuturkan, proses input data sedikit terkendala karena gangguan sistem, sehingga operator kesulitan untuk meng-input formulir yang sudah diterima.

”Tadi malam kami kerja sampai sahur di sekolah untuk menyelesaikan input data ini, karena kebetulan sistemnya membaik usai salat Magrib,” ujarnya. Sebelumnya, panitia juga kehilangan data siswa yang sudah di-input.

Orangtua dan anaknya mengantri saat mendaftarkan anaknya sekolah di SMPN 3 Seiharapan, Sekupang beberapa waktu lalu. Orangtua dan anaknya sudah antre sejak subuh demi mendaftarkan anaknya sekolah. Foto: Dalil Harahap/batampos.co.id

Hal ini membuat panitia harus mengecek satu per satu formulir pendaftaran dan meng-input kembali nama pendaftar yang hilang. ”Total ada 140 data siswa yang hilang dari sistem dan bersyukur semuanya sudah ditemukan dan sudah di-input,” sebutnya.

Selanjutnya, panitia akan meranking jumlah pendaftar yang ada berdasarkan jarak tempuh tempat tinggal siswa menuju ke sekolah. Ia menambahkan semua data sudah siap dan masuk dalam sistem Disdik Batam.

”Daftarnya sudah lengkap. Pendaftaran juga sudah ditutup. Paling lambat besok (hari ini, red) petugas sudah merampungkan proses ranking siswa. Sehingga 31 Mei sudah bisa diumumkan melalui website https://ppdbbatam.id. Selain itu hasil PPDB juga akan dipasang di papan pengumuman sekolah,” terangnya. Baca Juga: Panitia PPDB Kebut Input Data Calon Siswa

Perempuan berkacamata ini menjelaskan sistem akan merunut siswa yang diterima di SMPN Batam. Sedangkan sisanya akan langsung diarahkan ke sekolah pilihan kedua yang telah dipilih siswa.

”Nanti sistem yang mengatur semua. Kami hanya input saja. Siang ini data kami serahkan Disdik. Jadi, kalau tidak ada yang diterima mohon legowo dan itu akan diatur oleh kebijakan Disdik seperti apa selanjutnya,” tambahnya.

Sementara itu, Sekretaris Disdik Batam Andi Agung mengatakan, hasil pengumuman akan dilakukan 31 Mei besok. Sistem nanti akan langsung meranking siswa berdasarkan jarak rumah ke sekolah.

”Nanti sistem akan mengatur semua. Mereka yang tidak diterima di sekolah pilihan pertama langsung masuk ke sekolah pilihan kedua. Yang jelas semua mendapatkan pendidikan. Nanti kami akan mencarikan sekolah yang terdekat dari rumah siswa. Jika nanti orangtua protes silahkan masuk ke swasta,” bebernya. Baca Juga: Berita PPDB; Siswa Bisa Pilih Dua Sekolah Satu Zonasi

Andi berharap orangtua siswa bisa menerima keputusan Disdik. Setiap PPDB itu selalu ada permasalahan yang muncul. Namun, pihaknya berupaya mencarikan solusi terutama terkait daya tampung ini.

”Nanti kami akan mengatur bagaimana sekolah yang masih kekurangan murid bisa mengambil dari sekolah yang membeludak pendaftarnya,” lanjut Andi. Sementara itu, Aminah orangtua siswa yang mendaftar di SMPN 3 Batam menuturkan ada perubahan daftar input anaknya di hari pertama dan sekarang.

”Saya daftarkan anak lewat jalur prestasi. Kemarin dia masuk di nomor enam ratus tapi sekarang dicek di website-nya sudah nomor tujuh ratusan. Tapi tadi sudah dijelaskan panitia kalau ada nama anak yang hilang setelah di-input dan itu tidak masalah kata-nya,” ujarnya. Baca Juga: 13 SD Berpotensi Bermasalah, Saat PPDB Tahun 2019

Ia berharap anaknya bisa diterima di SMPN 3 Batam. Perempuan yang tinggal di Batuaji ini mengaku anaknya cukup berprestasi di bidang akademik.

”Dia maunya di sini. Jadi kami daftar jalur prestasi. Infonya sudah ada 20 siswa yang mendaftar di jalur yang sama. Mudah-mudahan dia diterima,” ucap Aminah.(yui)

Update