Sabtu, 20 April 2024

Realisasi Kunjungan Wisatawan Mancanegara Masih 24 Persen, Dinas Pariwisata Provinsi Kepri Optimis Akan Capai 4 Juta

Berita Terkait

batampos.co.id – Jumlah Wisatawan Mancanegara (Wisman) terakhir yang berkunjung ke Provinsi Kepri pada April lalu baru 916 ribu. Jumlah tersebut masih jauh dari target 4 juta wisman untuk tahun ini.

Jika dipersentasenya jumlah tersebut baru mencapai 24 Persen. Meski begitu, Dinas Pariwisata Provinsi Kepri optimis target 4 juta wisman akan tercapai. Dengan harapan kunjungan wisman akan melonjak di penghujung tahun.

“Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menurunkan target 20 juta kunjungan wisman menjadi 18 juta. Sehingga Kepri dapat 20 persen. Dari target 4 juta turun jadi 3,6 juta wisman,” ujar Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Pemprov Kepri, Buralimar, Rabu (12/6/2019).

Tiga wisatawan saat berswafoto dengan latar belakang Welcome To Batam, Sabtu (12/5). Turis Singapura dan Malaysia banyak menikmati liburan ke Batam pada liburan akhir pekan. Foto: Cecep Mulyana/batampos.co.id

Sebenarnya, target Pemprov berdasarkan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) mencapai 2,4 juta. Buralimar yakin akan bisa tercapai dalam waktu dekat. Baca Juga: Tiket Wisatawan Asing Disubsidi

Tapi untuk target dari Kemenpar, butuh waktu hingga akhir tahun. “Target moderat kami itu, 3 juta bisa tercapai,” paparnya.

Untuk awal tahun kata dia, kunjungan wisman memang masih sepi. Tapi memasuki Juli hingga Desember, kunjungan wisman dinyakini akan melonjak. Ditambah lagi dengan banyaknya kalender even pariwisata yang digelar.

“Kalender even ada 200 lebih yang digelar oleh pemerintah kabupaten (pemkab), pemprov, pemerintah kota (pemko) dan industri pariwisata,” jelasnya.

Atraksi wisata juga tidak lupa dipoles. Buralimar menuturkan, banyak atraksi wisata di Kepri yang tidak akan bisa dinikmati di negara-negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia. Hal itu menjadi poin utama dalam menjual industri pariwisata di Kepri.

“Contoh Danau Biru di Bintan, Patung Seribu di Tanjungpinang. Tak ada itu di Singapura dan Malaysia. Belum lagi Geopark di Natuna, cagar budaya alami yang tak bisa diutak-atik. Dibuat apa adanya saja. Kalaupun dipoles, tidak mengganggu alamnya,” ungkapnya.

Harus Serius Mengembangkan Pariwisata

Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kepri, Fadjar Madjardi mengatakan, bahwa untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi Kepri butuh serius mengembangkan pariwisata. Karena saat ini, industri yang merupakan tiang utama perekonomian Kepri masih dalam tahap pemulihan. Baca Juga: Kunjungan Wisatawan Dongkrak Pajak Daerah

“Memang diharapkan ke pariwisata dulu. Karena besar potensinya. Hitung-hitungan kasar, 4 juta wisman untuk Kepri. Kapasitasnya ada, dari jumlah fery yang bolak balik tiap hari. Perkirannya bisa terangkut 7 juta wisman selama setahun,” ungkapnya.

Dari okupansi hotel, Kepri memiliki sekitar 500 hotel. Daya tampung diperkirakan capai 10 juta. “Jalan-jalan sudah besar. Restoran berkembang. Sehingga kebutuhan tenaga kerja bertambah. Sekarang tinggal menjaga pasokan logistik saja,” jelasnya.

Potensi pariwisata di Kepri ini juga tidak terganggu oleh mahalnya harga tiket pesawat domestik. Karena banyak wisman yang masuk ke Kepri justru memanfaatkan jalur Singapura yang tidak terpengaruh harga tiket pesawat

“Kita belum bisa bersaing dengan Singapura soal kunjungan wisman. Jadi biarlah kita berharap dari wisman yang datang ke Singapura,” ungkapnya.

Sekalipun mengandalkan wisatawan nusantara (wisnus) untuk datang ke Batam, tapi biasanya Batam hanya dimanfaatkan sebagai jalur transit. Tujuan utamanya yakni Singapura.”Jadi wisnus keluarin devisa ke Singapura, sedangkan wisman kita harap keluarin devisa di Batam,” jelasnya.(leo)

Update