Jumat, 19 April 2024

Siasat Dinas Pendidikan Kota Batam untuk Atasi Kekurangan Guru

Berita Terkait

batampos.co.id – Kekurangan tenaga pengajar atau guru terjadi di Batam. Bahkan, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Batam mengakui keadaan ini menjadi tantangan di dunia pendidikan Batam.

Kepala Disdik Kota Batam, Hendri Arulan, menerangkan, jika merujuk pada kesesuaian bidang studi yang diajar, ia memastikan kebutuhan guru terbilang banyak. Walau, beberapa sekolah ada yang cukup.

”Kalau betul-betul dihitung (sesuai bidang studi), banyak (kebutuhan). Satu sekolah (rata-rata kekurangan guru) mencapai lima orang, SMP ini guru bidang studi,” ujar Hendri, Rabu (24/7/2019).

Baca Juga: Satu Kelas Diisi 44 Siswa, Guru SMP Negeri 11 Ajak Siswa Belajar di Luar Ruangan

Salah satu sekolah yang banyak kekurangan guru adalah SMPN 11 Batam di Batuaji, kurang 16 guru.

Disdik terus mencari cara agar persoalan ini dapat di atasi. Di antara yang telah disiapkan adalah meminta guru bidang studi lain yang masih ada kaitan dengan bidang studi tertentu untuk ikut mengajar atau mengajar lintas bidang studi.

”Untuk memenuhi kebutuhan minimal guru akan saling melengkapi, sistemnya saling mengisi dengan mata pelajaran yang serumpun,” katanya.

Begini kondisi kelas VII di SMP Negeri 11 Kota Batam. Para siswa harus berdesak-desakan karena dalam satu kelas diisi 44 orang siswa, selain itu sekolah tersebut juga kekurangan tenaga pengajar. Foto: Azis Maulana/batampos.co.id

“Misalnya, guru IPA mengajar matematika. Guru IPS mengajar PPKN. Ini kami berdayakan dan dilakukan setiap sekolah,” ujarnya lagi.

Baca Juga: Dinas Pendidikan Meminjam Guru Dari Sekolah Lain untuk 2 SMP Baru di Batam

Kata dia, pemerintah daerah tidak boleh asal-asalan menambah guru. Bahkan, hal ini sudah diintruksikan oleh pemerintah pusat dengan dalih kelak para guru honorer akan menuntut kenaikan status pegawai.

”Memang diarahkan dulu saling melengkapi, ini berkaitan dengan sertifikasi juga,” jelasnya.

“Kan terganggu sertifikasinya kalau kurang (jam ajar), ini kebutuhan mereka juga,” papar dia lagi.

Satu-satunya cara untuk mendapat guru yakni melalui seleksi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang baru.

Baik untuk Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) maupun Calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (CPPPK) oleh pemerintah pusat.

”Yang kami usulkan dari guru TK, SD hingga SMP. Kebutuhan itu (yang diajukan), misal yang IPA ya ngajar IPA saja, begitupun guru matematika ngajarnya matematika saja,” terangnya.

Dengan demikian, masing-masing guru pelajaran bisa lebih fokus mengajar, sesuai mata pelajaran yang dibebankan kepada mereka.(iza)

Update