Buka Munas IX LDII, Presiden Jokowi Tekankan Moderasi dalam Beragama

0
110
Ketua DPW LDII Provinsi Kepri, H. Heryadi Slamet dan Sekreetarsi DPW H. Haikal Hamid, S.T, beserta jajarannya mengikuti munas di Jakarta secara daring.

batampos.co.id – Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) menggelar Musyawarah Nasional (Munas) IX secara daring pada 7-8 April 2021 di Pondok Pesantren Minhajurrosyidin, Jakarta Timur. Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi membuka munas tersebut pada Rabu (7/4). Jokowi dalam pidato pembukaan mengingatkan Ormas Islam untuk mengembangkan dan melaksanakan moderasi beragama.

“Kita patut bersyukur menerima warisan berupa Bhinneka Tunggal Ika dari para pendiri bangsa, meskipun berbeda-beda suku, bangsa, dan berbeda dalam pandangan agama, tapi tetap saling menghormati, bersatu, rukun, dan bersama-sama bergotong royong,” ujar Jokowi,” kata Jokowi kepada peserta Munas LDII, Rabu (7/4).

Ketua DPW LDII Provinsi Kepri, H. Heryadi Slamet dan Sekreetarsi DPW H. Haikal Hamid, S.T, beserta jajarannya mengikuti munas di Jakarta secara daring.

Jokowi melanjutkan, dengan modal sosial itu sikap toleran, menghargai segala perbedaan, dan keyakinan adalah keharusan. “Organisasi keagamaan juga harus menjunjung tinggi toleransi terhadap sesama dan memberi ruang terhadap orang lain dan menghargai kesetaraan dan bersedia bekerjasama,” kata Jokowi lagi.

Jokowi mengatakan pemerintah berkomitmen dan terus berupaya, serta mendorong moderasi beragama. Organisasi pun seharusnya juga memiliki prinsip anti kekerasan, menolak kekerasan fisik dan verbal.

Karena itu ia juga menyerukan sikap yang tidak toleran yang disertai dengan kekerasan fisik, harus dihilangkan dari Bumi Pertiwi, “Sikap beragama yang memecah belah persatuan tak ditoleransi,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso mengatakan, dalam delapan bidang pengabdian LDII untuk bangsa, kebangsaan ditempatkan pada posisi pertama, “Dengan semangat kebangsaan itu, LDII melaksanakan moderasi beragama, berdakwah dengan sejuk. Serta berkomitmen menegakkan Empat Pilar Kebangsaan,” ujar Chriswanto.

Moderasi beragama bagi LDII sangat penting, “Moderasi beragama adalah pangkal dari modal sosial membangun bangsa. Agar kebhinnekaan yang ada dalam rakyat Indonesia menjadi perekat untuk menjalankan program pembangunan,” ujar Chriswanto usai seremoni pembukaan Munas IX LDII.

Pembukaan Munas IX LDII oleh Presiden Joko Widodo dan disaksikan pengurus DPW LDII Provinsi Kepri bersama jajarannya secara daring.

Adapun Munas IX LDII ini, Chriswanto mengatakan sebagai hajatan tertinggi organisasi dan penentu derap langkah untuk lima tahun ke depan, bertujuan merevitalisasi dan menajamkan program kerja periode lalu, “Penajaman delapan klaster kontribusi LDII untuk bangsa, bertujuan untuk meningkatkan kotribusi kami untuk membantu mengatasi dampak Covid-19,” ujar Chriswanto.

Program berupa delapan klaster itu, menurut Chriswanto sudah dilaksanakan dan dipertajam karena sangat relevan dengan kondisi bangsa saat ini. Chriswanto menyebut delapan klaster pengabdian LDII adalah bidang wawasan kebangsaan, keagamaan, pendidikan, ekonomi syariah, kesehatan dan herbal, ketahanan pangan dan lingkungan hidup, energi terbarukan, dan teknologi digital.

“Harapan kami, penajaman dan revitalisasi delapan program yang kami laksanakan, dapat membantu pemerintah dalam mempercepat pemulihan krisis ekonomi akibat pandemi,” ujar Chriswanto Santoso.

Munas IX LDII ini dihadiri 3.750 secara daring dan luring, kabupaten kota di seluruh Indonesia. Mereka mengikuti dari 457 studio mini. Termasuk Ketua DPW LDII Provinsi Kepulauan Riau, H. Heryadi Slamet, Sekretaris DPW H. Haikal Hamid S.T, beserta jajarannyamengikuti munas di Jakarta secara daring.

“DPD juga mengikuti ada di DPD Batam, DPD Tanjungpinang, serta DPD Karimun dan Natuna,” Ketua DPW LDII Provinsi Kepulauan Riau, H. Heryadi Slamet.

Sementara para ulama, DPW LDII dari 33 provinsi, dan undangan lainnya yang hadir di lokasi mencapai 200 orang. Mereka diwajibkan swab antigen dan menjaga protokol kesehatan. “Perwakilan DPW LDII Nusa Tenggara Timur tidak bisa hadir karena bencana badai, yang mengakibatkan penerbangan sulit di wilayah tersebut,” ujar Ketua Panitia Munas IX LDII Rully Kuswahyudi.(*)