batampos.co.id – Hasil autopsi Jenazah Feby Kurnia (19) mahasiswi Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta asal Batam sudah selesai. Hasilnya mengejutkan, bekas jeratan tali di leher ternyata bukan jeratan, tapi lipatan leher yang membengkak karena jenazah sudah membusuk sehingga menyerupai jeratan tali.
“Kondisi jenazah yang sudah membusuk dan bengkak terlipat, sehingga tampak seperti luka jeratan,” ujar dr. Ida Bagus Gede Surya Putra Pidada, ketua tim forensik Rumah Sakit Sardjito, seperti dilansir RRI.
Dokter Ida Bagus Gede Surya Putra Pidada tak bekerja sendiri, ia dibantu oleh empat dokter lainnya dalam proses autopsi jenazah mahasiswi Geofisika angkatan 2015 itu.
“Tapi masih ada tahapan yang harus diuji laboratorium untuk memastikan kematian Feby,” kata dr Surya.
Dokter Surya juga mengatakan jenazah diperkirakan meninggal dalam kurun waktu 3 hingga 5 hari sebelum ditemukan.
Hasil autopsi langsung diserahkan kepada Polda DIY untuk kelengkapan alat bukti penyidikan.
Dugaan sementara polisi Feby dibunuh. Pasalnya, ponsel dan sepeda motornya sempat dibawa seorang pria yang hingga saat ini masih dicari.
Sebelumnya Feby Kurnia dilaporkan menghilang sejak Kamis (28/4/2016). Ia ditemukan di toilet kampusnya, Fakultas MIPA UGM pada Senin (2/5/2016) petang dalam kondisi membusuk.
Rencananya, Rabu pagi (3/5/2016), jenazah Feby dibawa ke Batam untuk dimakamkan. (nur/RRI)
Baca Juga:
> Komunikasi Terakhir (Feby) dengan Ibunya
> Feby Kurnia Dalam Kenangan Batam Pos
> CCTV UGM Mati, Polisi Sulit Ungkap Pembunuh Feby Kurnia
> Saat di SMKN 1 Batam, Feby Kurnia Dijuluki Titisan Einstein
> Feby Kurnia: I’m fine here mam…
> Telepon Feby Kurnia, Mahasiswi UGM Asal Batam Sempat Diangkat Seorang Pria
> Feby Kurnia, Mahasiswi UGM Asal Batam Ternyata Dibunuh, Ada Bekas Jeratan Tali di Leher
> Feby Kurnia Ditemukan Tewas di Kamar Mandi Kampus UGM
> Feby Kurnia, Mahasiswi UGM Asal Batam Dikabarkan Hilang